RESENSI ONE PIECE : STAMPEDE
Identitas Film
Judul Film : One Piece : Stampede
Sutradara : Takashi Otsuka
Produser : Hiroki Koyama
Skenario : Atsuhiro Tomioka
Takashi Otsuka
Berdasarkan : One Piece oleh Eiichiro Oda
Pemeran : Mayumi Tanaka
Kazuya Nakai
Akemi Okamura
Kappei Yamaguchi
Hiroaki Hirata
Ikue Ohtani
Yuriko Yamaguchi
Kazuki Yao
Chō
Musik : Kohei Tanaka
Perusahaan Produksi : Toei Animation
Distributor : Toei Company
Tanggal rilis : 1 Agustus 2019 (Indonesia)
Durasi : 101 menit
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang
Eiichiro Oda belum habis mengeksplorasi anime ciptaannya, One Piece. Terbaru, dia menelurkan film berjudul Stampede untuk mengisahkan petualangan Luffy bersama seluruh rekan bajak lautnya.
One Piece Stampede terasa cukup spesial. Bahkan boleh dibilang lebih istimewa dibandingkan dengan film sebelumnya seperti One Piece Gold pada 2016, One Piece Z (2012) hingga Stronge World yang dirilis akhir 2009.
Stampede bermula saat Luffy dan seluruh nakama; Nami, Sanji, Zoro, Chopper, Brook, Franky, Robin dan Usopp berpartisipasi dalam sebuah festival bajak laut. Mereka memperebutkan harta Raja Bajak Laut, Gold D Roger.
Festval ini digelar oleh Master Festival, Buena Festa. Gelaran itu turut mengundang perhatian sejumlah bajak laut bintang berharga lebih dari 100 juta berry. Namun ternyata Buena Festa memiliki niat jahat saat menggelar kompetisi ini.
Untuk melancarkan rencananya, dia merekrut mantan anggota Gold D Roger, Bullet Douglas. Dia merupakan mantan musuh sekaligus pesaing terdekat Roger untuk menjadi bajak laut terkuat di dunia.
Setelah kepergian Roger karena dieksekusi oleh pasukan Marine di Logue Town, Bullet Douglas kehilangan arah. Usai keluar dari penjara Impel Down, dia kemudian berambisi menjadi orang terkuat dengan mengalahkan seluruh bajak laut di muka bumi.
Harta Roger yang diperebutkan para bajak laut juga bukan sembarangan. Pemenang akan langsung mengetahui letak One Piece yang dijanjikan Roger sebelum kematiannya.
Kompetisi ini mengundang perhatian para bajak laut hebat. Mulai dari bajak laut generasi terburuk, sichibukai kenamaan, admiral kawakan hingga pasukan revolusi bentukan Dragon.
Seluruh bajak laut era generasi terburuk hadir. Sebut saja Monkey D Luffy, Trafalgar D. Water Law, Eutass Kid, Basil Hawkins, Capone Bege, X Drake, Scratchmen Appoo, Killer, Jewelry Bonney hingga Uroge. Mereka semua hadir dalam film ini.
Sementara itu, Sabo dari pasukan revolusi; Boa Hancock, Dracule Mihawk dan Buggy dari kelompok Sichibukai; Borsalino alias Kizaru serta Issho alias Fujitora sebagai Admiral dari Pasukan Marine hingga Smoker dan Tashigi yang paling gigih mengejar bajak laut andal.
1. Douglas Bullet versus Supernova
Douglas Bullet dikenal sebagai bajak laut yang pernah menjadi kru dari Gol D. Roger. Bullet diketahui telah menjadi petarung tangguh sejak muda.
Dia mampu menggunakan tiga jenis haki; kemampuan taktik yang diperoleh sewaktu menjadi prajurit; kemampuan buah iblis Gasha Gasha no Mi yang membuatnya mampu membentuk armor yang kuat dalam pertahanan sekaligus menyerang; dan fisik yang tangguh.
Para Supernova, yaitu Luffy, Kid, Killer, Jewel Bonney, Urouge, Bege, Appo, Hawkins, dan Drake, tanpa Zoro dan Law. Para Supernova pun bertarung melawan Bullet.
Pertarungan berlangsung cepat. Bullet dengan mudah memojokkan para Supernova. Walau sempat terkena serangan para Supernova, Bullet tetap lebih unggul setelah menggunakan kekuatan buah setannya. Para Supernova mulai tumbang satu per satu. Luffy pun tumbang, walau akhirnya bangkit kembali.
2. Harta Roger
Di festival bajak laut ini, para bajak laut ditantang untuk mendapatkan harta karun Roger. Dari perkataan Buggy dan Douglas Bullet yang pernah menjadi kru Roger, harta tersebut merupakan Eternal Pose yang langsung mengarah ke Pulau Raftel.
Eternal Pose itu dibuat oleh salah satu kru Roger, namun Roger lebih memilih membuangnya dan menganggap barang itu tidak diperlukan. Lalu, ejaan dari pulau terakhir Raftel juga terungkap, yaitu Laugh Tale, pulau yang akan membuat seorang menjadi raja bajak laut, seperti Gol D. Roger dulu.
3. Buster Call
Buster Call akan tersaji di film One Piece: Stampede. Laksamana Kizaru yang akan memimpin Buster Call. Buster Call merupakan serangan yang dilancarkan oleh banyak kapal angkatan laut sampai pulau tersebut hancur. Pulau Ohara, kampung halaman Robin salah satu korban dari Buster Call.
Pada masa lalu, Douglas Bullet, musuh utama juga ditangkap oleh angkatan laut menggunakan Buster Call. Garp dan Sengoku pun ikut serta.
Para karakter angkatan laut juga banyak yang ditampilkan, ada Koby, Fujitora, Smoker, Tashigi, Hina, Helmeppo, dan banyak wakil laksamana yang muncul.
4. Terbentuknya aliansi aneh
Crocodile yang sebelumnya pernah bertarung dengan Bullet di masa lalu menemui Law dan memberi tahu cara mengalahkan Bullet. Law pun meminta kerjasama dari Smoker, Sabo, dan Boa Hancock. Mereka semua berasal dari kelompok yang berbeda-beda.
Luffy pun bangkit kembali dan menyiapkan serangan Kong Gun yang sangat besar. Para aliansi terlebih dahulu melemahkan armor dari Bullet. Pukulan Kong Gun raksasa Luffy pun menghancurkan armor Bullet.
5. Usop sang sniper
Usop yang dikenal sebagai sniper di kru Topi Jerami telah menunjukkan kemampuan analisisnya sebagai sniper. Ketika Bullet ingin membentuk kembali armor, Pop Green Usop, yang sebelumnya ditembakkan untuk menyelamatkan Luffy, tumbuh dan menggagalkan kembalinya armor Bullet.
Serangan Usop itu juga memberikan luka pada Bullet. Usop mempertegas posisinya sebagai sniper, yaitu sebagai kekuatan pendukung.
“Kekuatan terhebat adalah beraliansi (bersatu/bersama)”
Ahmad Naufan Hanif
1174020009
Komentar
Posting Komentar